Fakta Viral Pria Beri Mahar 25 Ribu Lembar Saham BRI saat Menikah Istri Kaget saat Tahu Nilainya

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial kisah seorang pria yang memberikan mahar berupa saham kepada calon istrinya saat menikah.

Tak tanggung-tanggung, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang diberikan sang mempelai pria berjumlah 250 lot atau 25.000 lembar.

Sang istri pun sempat biasa saja karena memang tahu akan diberikan hadiah saham.

Baca juga: Viral Orangtua Susah Buat KK karena Nama Anak Terdiri dari 19 Kata, sampai Kirim Surat ke Jokowi

Akan tetapi ia kemudian kaget setelah mengetahui nominal sebenarnya saham tersebut.

Diketahui, berdasarkan data RTI, Selasa (5/10/2021), harga saham BBRI berada di angka Rp 3.910 per lembarnya.

Sehingga, apabila dihitung dalam bentuk uang, saham itu hampir menyentuh angka Rp 100 Juta, lebih tepatnya Rp 97,5 Juta.

Sosok Mempelai

Sosok pria yang memberi mahar berupa saham itu bernama Alit Prajatama atau disapa Alit (29) asal Banjar Lumintang, Denpasar, Bali.

Sementara, istrinya bernama Kadek Nopi Margareni (27).

Awalnya, kisah Alit ini terungkap pada postingan akun Instagram @idx_bali.

Kepada Tribunnews.com, Alit pun membenarkan bahwa saham ia berikan ke sang istri sebanyak 25 ribu lembar.

"25.000 lembar atau 250 lot saham BBRI."

"Kalau dirupiahkan dengan harga terkini, mungkin totalnya mencapai Rp 100 juta," kata dia saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

Alit pun menjelaskan, saham itu ia berikan kepada sang istri karena kemauannya sendiri.

Saham tersebut sebagai bentuk rasa Alit menghargai pasangan yang ia cintai.

Ia memilih saham karena nilainya dapat bertambah di kemudian hari dan bisa menjadi investasi bagi istrinya.

Selain itu, Alit sendiri juga sudah menggeluti bidang investasi saham selama 2 tahun ini.

Baca juga: Sosok Lars Vilks, Kartunis yang Sempat Viral Gambar Nabi Muhammad, Kini Tewas dalam Kecelakan Maut

[embedded content]

"Ini adalah pemberian saya pribadi di luar adat & budaya sebagai bentuk saya menghargai wanita yang saya cintai."

"Saya pikir alih-alih memberikan seserahan dalam bentuk uang atau barang yang cepat habis dan sifatnya mudah terdepresiasi."

"Saya lebih memilih memberikan saham dengan fundamental bagus, yang sekaligus bisa menjadi investasi yang nilainya akan bertambah di kemudian hari," tutur Alit.

Share this post