Ada Emiten Manipulasi Lapkeu Investor Harus Bagaimana

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan keuangan (lapkeu) perusahaan terbuka (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga beberapa perusahaan diketahui melakukan tindakan 'manipulasi' lapkeu perusahaan mereka dan kemudian mendapatkan sanksi dari regulator.

Aksi akrobat ini biasanya dilakukan untuk memperindah kinerja agar tetap menarik di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan, termasuk investor, apalagi berstatus perusahaan terbuka yang laporan keuangan tahunan (LKT) bisa dilihat secara transparan oleh publik.

Lantas bagaimana sikap para investor saham jika ada emiten yang diduga melakukan tindakan ilegal tersebut?


Michael Yeoh, analis dari PT Sucor Sekuritas, mengatakan investor harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu berkaitan dengan laporan keuangan emiten.

"Sebenarnya dalam pengelolaan perusahaan, ada yang namanya GCG [Good Corporate Governance/Tata Kelola Perusahaan yang Baik]. Ini adalah tolak ukur dari suatu emiten, apakah ke depan dia masih melakukan yang sama atau tidak," kata Michael dalam program Investime CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2021).

Menurutnya, jika ada perusahaan yang sudah pernah punya jejak rekam buruk, bukan tidak mungkin mereka bisa memperbaiki kinerja ke depannya.

"Hanya saja ini menjadi catatan khusus, sehingga bagi investor pasti jauh lebih berhati-hati sebelum melakukan pembelian," imbuhnya.

Michael mengatakan setidaknya ada beberapa cara mengecek lapkeu emiten terpercaya atau tidak, terutama bagi investor pemula atau baru yang masih ragu terkait hal ini.

"Pertama yang perlu dicek adalah pendapatan. Yang paling tidak rawan dimanipulasi adalah pendapatan," katanya.

"Kita bisa bandingkan cash per-nya kalau antara perusahaan dengan cash yang masuk. Jika penjualan didominasi oleh sales on cash, maka sudah pasti cash-nya besar. Tetapi seandainya pendapatannya tinggi tapi sales-nya tidak on cash, maka ini menjadi tanda tanya."

Kemudian, kata Michael, yang paling dapat dipalsukan adalah porsi penjualan kredit.

"Kalau seandainya piutang dagang, nilai piutang tidak mencerminkan penjualan, maka bisa saja ini adalah fake sales," imbuhnya.

Selain itu, salah satu cara lain adalah dengan melihat inventory. Menurut Michael, seringkali perusahaan memalsukan lapkeu dengan memalsukan persediaannya.

"Jika persediaan tercatat tinggi, maka kita bisa periksa nilai utangnya tinggi atau tidak. Kalau utang rendah, maka bisa kita katakan bahwa itu wajar kalau pendapatannya tinggi," paparnya.

Terakhir, investor dapat melihat aset tetap perusahaan terkait. Penyusutan aset ini terkadang ada yang dicatat dengan tidak logis, dan hal ini yang perlu investor hasilnya.

"Namun setiap model bisnis punya cara analisa yang berbeda. Jadi memang jika dikatakan mudah, memang tidak. Namun kita perlu tetap detail memahami lapkeu," pungkasnya.

Baru-baru ini ada emiten yang bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan di bidang teknologi informasi, PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) yang memberikan penjelasan terkait dengan dugaan adanya manipulasi atas laporan keuangan (lapkeu) anak usahanya, PT Ritel Global Solusi (RGS) tahun 2019.

Laporan keuangan 2019 RGS itu kemudian dikonsolidasikan ke laporan tahunan ENVY tahun 2019. RGS adalah anak usaha ENVY dengan porsi kepemilikan 70% yang bergerak bidang jasa perdagangan dengan berbasis online melalui aplikasi "KO-IN".

Hal ini disampaikan oleh manajemen ENVY saat menjawab pertanyaan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya BEI sudah menyampaikan surat permintaan penjelasan kepada perseroan lewat surat Nomor: S-05030/BEI/PP1/07.2021 tanggal 19 Juli lalu perihal "Surat Somasi dari RGS kepada ENVY".

Dalam suratnya kepada ENVY, BEI mempertanyakan soal angka-angka keuangan RGS yang dikonsolidasikan ke laporan keuangan tahunan (LKT) 2019 ENVY mengingat RGS disebutkan tidak menyusun lapkeu tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Related Posts

0 Response to "Ada Emiten Manipulasi Lapkeu Investor Harus Bagaimana"

Post a Comment