Ekspor RI pada Juni 2021 Tertinggi Sejak 9 Tahun
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja ekspor Indonesia selama Juni 2021 tembus US$18,55 miliar. Realisasi itu tercatat tumbuh 9,52 persen secara bulanan dari Mei 2021 yang sebesar US$16,93 miliar, dan 54,46 persen pada Juni 2020 sebesar US$12,01 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan pertumbuhan ekspor sebanyak dua digit itu adalah yang tertinggi sejak sembilan tahun terakhir.
"Ekspor Juni 2021 adalah ekspor tertinggi sejak Agustus 2011 yang sebesar US$18,64 miliar," ungkap Margo dalam konferensi pers, Kamis (15/7).
Kenaikan ekspor terjadi di seluruh sektor. Rincinya, ekspor migas naik 27,23 persen secara bulanan menjadi US$1,23 miliar, pertanian naik 33,04 persen menjadi US$320 juta, industri pengolahan naik 7,34 persen menjadi US$14,08 miliar, termasuk pertambangan dan lainnya naik 11,75 persen menjadi US$2,91 miliar.
"Ekspor non migas menyumbang 93,36 persen dari total ekspor Juni 2021," imbuh Margo.
Berdasarkan kode HS, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$486 juta, kendaraan dan bagiannya US$217,9 juta, bijih dan abu logam US$150,1 juta, mesin dan perlengkapan elektrik US$138 juta, serta alas kaki sebesar US$121,9 juta.
Pangsa pasar ekspor Indonesia terbanyak masih ke China sebesar 23,88 persen, Amerika Serikat (AS) 12,34 persen, dan Jepang 7,87 persen.
Sementara, Margo menjelaskan realisasi impor sebesar US$17,23 miliar per Juni 2021. Realisasi itu tertinggi sejak Oktober 2018. "Impor Juni 2021 itu tertinggi sejak Oktober 2018, di mana impor Oktober 2018 sebesar US$17,66 miliar," jelasnya.
Seluruh impor dari segi penggunaan barang tercatat naik. Rinciannya, impor bahan baku/penolong naik 19,15 persen secara bulanan menjadi US$13,04 miliar.
Selanjutnya, barang modal naik 35,02 persen menjadi US$2,55 miliar. Impor barang konsumsi juga naik sebesar 16,92 persen menjadi US$1,64 miliar.
Pangsa impor Indonesia utamanya didominasi dari China 31,73 persen, Jepang 8,58 persen, dan Thailand 5,78 persen.
Secara keseluruhan, neraca dagang Indonesia surplus US$1,32 miliar pada Juni 2021. Angkanya turun dibandingkan posisi Mei 2021 yang surplus US$2,7 miliar.
Kinerja dagang Indonesia tercatat surplus dengan beberapa negara, seperti AS, Filipina, dan Malaysia. Tercatat, neraca dagang Indonesia dan AS surplus sebesar US$1,3 miliar.
Ekspor ke AS sebesar US$2,13 miliar, sedangkan impor hanya US$794 miliar. Lalu, kinerja dagang Indonesia dengan Filipina surplus sebesar US$649 juta dan dengan Malaysia surplus US$322,3 juta.
Namun, kinerja dagang Indonesia dengan China tercatat defisit hingga US$603 juta. Begitu juga neraca dagang Indonesia dengan Malaysia tercatat defisit US$474,6 juta dan Thailand defisit sebesar US$330,6 juta.
[Gambas:Video CNN]
(aud/bir)
0 Response to "Ekspor RI pada Juni 2021 Tertinggi Sejak 9 Tahun"
Post a Comment