Pelatih Jabar akui timnya tak bisa keluar dari tekanan DKI Jakarta
"Saya memberikan kredit untuk DKI Jakarta yang bermain dengan agresif. Mereka berhasil membuat pemain kami di bawah tekanan," ujar Ricky usai pertandingan.
Dia menilai anak-anak asuhnya tidak bisa bermain dengan konsisten.
Sempat menahan imbang DKI Jakarta 17-17 pada kuarter pertama dan kalah tipis 32-33, penampilan Jawa Barat merosot usai jeda.
Mereka tertinggal jauh 42-61 saat kuarter ketiga tuntas sebelum akhirnya kalah 53-80.
Baca juga: DKI Jakarta kandaskan Jawa Barat 80-53
"Performa kami menurun sekali pada kuarter ketiga dan keempat. Kami akan mengevaluasi ini," tutur Ricky.
Pemain Sulthan Fauzan mengamini pernyataan pelatihnya soal Jawa Barat yang tak bisa lepas dari dominasi DKI Jakarta khususnya sebelum turun minum.
Sulthan menegaskan bahwa itu menjadi pelajaran bagi Jawa Barat yang akan berhadapan dengan Kalimantan Selatan pada laga terakhirnya di Pool A, Senin (5/10).
"Kami ingin 'bounce back' (bangkit dari kekalahan-red). Intinya kami mesti mengikuti instruksi pelatih dan percaya pada sistem," kata Sulthan.
Kekalahan dari DKI Jakarta menjadi yang pertama bagi Jawa Barat dari tiga pertandingan yang sudah dilewati di Pool A.
Jika ingin tetap membuka kemungkinan lolos, Jawa Barat mesti menundukkan Kalimantan Selatan dengan selisih poin sebesar mungkin.
Baca juga: Bola basket putra Banten targetkan menangi laga terakhir di PON Papua
Baca juga: Jateng jaga asa ke semifinal PON Papua setelah taklukkan Banten 76-60
Baca juga: Jadwal pertandingan bola basket Minggu, ada DKI Jakarta versus Jabar
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 Response to "Pelatih Jabar akui timnya tak bisa keluar dari tekanan DKI Jakarta"
Post a Comment