Cara Mengamati Meteor Sextandid yang Tampak Besok Subuh
Puncak hujan meteor Sextantid tahun ini akan terjadi pada Senin (27/9) malam dan baru bisa disaksikan di langit Indonesia pada keesokan hari saat subuh. Cara mengamati fenomena tak ribet, Pusat Sains LAPAN menjelaskan bisa dilakukan dengan mata telanjang.
"Hujan meteor ini baru dapat disaksikan keesokan hari (28/9) sejak pukul 03.30 hingga 05.00 waktu setempat dari arah timur," seperti tertulis akun resminya di media sosial.
[Gambas:Instagram]
LAPAN juga mengungkap fenomena ini dapat disaksikan tanpa alat bantu selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya, dan tidak ada penghalang yang menyulitkan pengamatan.
Hujan meteor Sextantid terjadi selama rentang waktu satu bulan dari 9 September hingga 9 Oktober. Titik radian hujan meteor ini berada di konstelasi Sextans, dekat arah matahari.
Pada puncak fenomena, meteor dapat dilihat jika posisi penampakan meteor atau yang biasa disebut titik radian berada di atas horizon. Sehingga semakin tinggi titik radian, maka jumlah meteor yang terlihat semakin banyak.
Intensitas hujan meteor ketika titik radian berada di zenit sebanyak 5 meteor per jam.
Lebih banyak meteor terlihat di JakartaDilansir dari In The Sky, fenomena ini dapat terlihat di langit Jakarta pada Selasa (28/9) setelah pukul 03.34 WIB. Hujan meteor ini akan tampak di langit timur hingga pukul 05.18 saat matahari mulai terang.
Selain itu, posisi Jakarta saat ini tepat menghadap ke arah datangnya meteor-meteor tersebut, sehingga jumlah meteor yang dapat terlihat di kota ini akan lebih banyak namun dalam lintasan yang pendek.
Hujan meteor Sextantid dikabarkan berada titik radian paling tinggi pada Selasa (28/9) pukul 10.00 WIB. Namun, hujan meteor ini akan sulit terlihat karena langit sudah sangat terang.
Pengamatan pada hujan meteor ini menunjukkan penampakan rata-rata lima meteor dalam satu jam. Namun pada tahun ini dikabarkan jumlahnya akan sedikit menurun, sehingga melihat salah satu dari meteor ini bisa dianggap sebuah pencapaian.
Dilansir dari Starwalk Space, hujan meteor ini memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 32 kilometer per jam, dan dikategorikan sebagai hujan meteor berkecepatan sedang-pelan.
Mengapa terjadi hujan meteor Sextantid?Meteor-meteor ini merupakan pecahan dari asteroid Apollo 2005 UD. Fenomena hujan meteor terjadi ketika Bumi melintas melewati wilayah yang dipenuhi pecahan asteroid. Gaya gravitasi Bumi menarik pecahan-pecahan tersebut ke dalam wilayah Bumi.
Kemudian, pecahan tersebut akan mengalami gesekan dengan atmosfer Bumi yang membuatnya terbakar. Pecahan meteor biasanya terbakar di atmosfer pada ketinggian 70 hingga 100 kilometer.
Jumlah serpihan asteroid yang cukup banyak di wilayah tersebut membuat fenomena hujan meteor Sextantid ini menjadi fenomena tahunan.
(mhr/fea)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Cara Mengamati Meteor Sextandid yang Tampak Besok Subuh"
Post a Comment